Lingkungan kerja toxic akan selalu ada dimanapun anda berada, beberapa orang yang membuat lingkungan kerja menjadi tidak sehat sangat banyak dan umum untuk ditemukan. Untuk jelas apakah lingkungan kerja Anda juga toxic, simak ciri-ciri selanjutnya ini.
1. Transparansi kerja kurang jelas
Sebelum terasa bekerja, lazimnya Anda akan diminta untuk menandatangani surat perjanjian kerja. Di dalam kontrak selanjutnya akan tertera berbagai Info penting, seperti uraian pekerjaan, gaji, tunjangan, hak libur, hingga periode kerja.
Baca Juga : 8 Pekerjaan Yang Cocok Dengan Lulusan SMA/SMK Dan Banyak Digemari
Apabila Info selanjutnya tidak ada di dalam surat perjanjian kerja, Anda berhak memastikannya ke pihak pemberi kerja. Jika mereka tidak mampu menjawabnya, coba hiraukan ulang apakah Anda akan selalu mengambil pekerjaan tersebut.
2. Persaingan tidak sehat
Sebagai tim, udah seharusnya Anda saling memberi dukungan antarrekan kerja. Jika yang berlangsung justru sebaliknya, mampu jadi berarti kantor Anda dipenuhi oleh orang-orang toksik.
Pada lingkungan kerja yang sehat, ketika suatu tim jalankan kesalahan, orang-orang yang terlibat di dalamnya akan menyelesaikan problem selanjutnya alih-alih saling melempar tanggung jawab. Selain itu, deposit minimal Rp5.000 membuat permainan situs slot qris semakin terjangkau.
Fenomena lain yang cukup banyak ditemukan dalam kantor yang toxic adalah berebut naik jabatan atau mendapatkan bonus. Keputusan itu seharusnya didasarkan terhadap kinerja masing-masing individu atau tim, bukan perihal lain yang tidak terkait dengan urusan profesional.
3. Tidak ada ruang untuk berkembang
Supaya setiap orang mampu memberikan performa yang lebih baik, udah seharusnya suatu perusahaan memberikan ruang untuk berkembang bagi pekerjanya. Contoh dukungan yang mampu diberikan adalah kenaikan pangkat, gaji, atau bonus. Fasilitas ini biasanya diberikan cocok periode dan hasil kerja Anda.
Jadi, jika Anda udah bekerja selama sebagian tahun, tapi tidak mendapatkan peluang untuk berkembang, tak ada salahnya untuk pertimbangkan pekerjaan baru.
4. Atasan yang narsis
Laman Society for Human Resource Management (SHRM) menyatakan bahwa teman kerja, terlebih atasan yang narsistik, mampu jadi salah satu ciri lingkungan kerja yang toxic.
Pasalnya, seseorang yang narsistik cenderung tidak mampu terima masukan dan hanya berfokus terhadap dirinya sendiri. Kondisi ini akan menyebabkan Anda perlu menuruti semua keputusannya walaupun pendapat selanjutnya memang kurang tepat.
5. Beban dan jam kerja tidak tidak seimbang
Masih mendapatkan pertanyaan terkait pekerjaan di akhir pekan? Jika di dalam kontrak tidak tertera bahwa Anda kemungkinan bekerja di akhir pekan, rutinitas selanjutnya mampu jadi pertanda lingkungan kerja yang toxic.
Merujuk ketetapan pemerintah, bekerja di luar jam kerja seharusnya dihitung sebagai lembur. Apabila Anda tidak mendapatkannya, mampu dibilang bahwa perusahaan Anda udah mengambil hak dari pekerjanya.